39 research outputs found

    HUBUNGAN MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA GURU SMK BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA DI KABUPATEN GARUT

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya kinerja guru SMK Bidang Keahlian Teknologi & Rekayasa di Kabupaten Garut. Hal ini diperkuat dengan hasil UKG tahun 2015 yang masih dibawah rata-rata Provinsi Jawa Barat. Adapun permasalahan yang ingin dipecahkan melalui penelitian ini adalah hubungan Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Guru dengan Kinerja Guru SMK Bidang Keahlian Teknologi & Rekayasa di Kabupaten Garut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrifsikan tingkat motivasi, disiplin dan kinerja guru serta menganalisis bagaimana hubungan motivasi kerja dengan kinerja guru, hubungan disiplin kerja dengan kinerja guru dan hubungan motivasi kerja dan disiplin kerja dengan kinerja guru SMK Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa di Kabupaten Garut. Penelitian dilakukan terhadap guru SMK Negeri yang ada di wilayah Kabupaten Garut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif dengan jenis penelitian survey serta menggunakan analisis korelasi yang dilakukan pada 9 SMK Negeri yang ada di Kabupaten Garut dengan jumlah guru sebanyak 451 guru. Jumlah sampel sebanyak 82 guru yang diambil berdasarkan teknik simple random sampling. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, ditemukan bahwa tingkat motivasi kerja guru, disiplin kerja guru dan kinerja guru SMK Bidang Keahlian Teknologi & Rekayasa berada pada kategori tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Motivasi Kerja Guru mempunyai hubungan yang sedang dan signifikan dengan Kinerja Guru dan secara bersama-sama dengan disiplin kerja guru mempunyai tingkat hubungan yang sedang dengan kinerja guru. Motivasi kerja guru dan disiplin kerja guru menjadi faktor yang cukup penting yang harus ditingkatkan secara bersama-sama dalam upaya meningkatkan kinerja guru, terutama aspek;---The background to the research was the low performance of SMK teachers of the field of expertise of Technology and Engineering in Garut Regency. This low performance was strengthened by the results of the Teacher Competence Test in 2015 which were still under the average for West Java Province. The problem the present research attempts to address is the relationship between work motivation and discipline and performance of SMK teachers of the field of expertise of Technology and Engineering in Garut Regency. It aims to describe the levels of teachers’ motivation, discipline, and performance and to analyse the correlation between work motivation and teacher performance, between work discipline and teacher performance, and between work motivation and discipline and the performance of SMK teachers of the field of expertise of Technology and Engineering in Garut Regency. The research adopted quantitative approach with descriptive method and survey design, employing correlational analysis to nine state vocational high schools in Garut regency with a total of 451 teachers. The sample consisted of 82 teachers, taken with simple random sampling. Based on data processing and analysis, it was found that levels of work motivation, work discipline, and performance of the SMK teachers of the field of expertise of Technology and Engineering were at the high category. The findings show that teacher’s work motivation had moderate and significant correlation with teacher performance, and work motivation and discipline simultaneously had moderate correlation with teacher performance. Teacher’s work motivation and discipline become the factors that are quite important to be improved simultaneously in an attempt of increasing teacher performance

    Face Maintenance Rituals and Communication Strategies Used in Puja Astawa’s YouTube Videos

    Get PDF
    YouTube, a video sharing platform, is famously used these days, not only due to its function as part of entertainment, but also a media of interaction. Unlike, face-to-face interaction or other computer-mediated interaction, YouTube served multi-party interaction and three levels of communication. Its uniqueness leads to questions on whether people engaged in this interaction manage maintaining their interlocutor’s face and what communication strategies are used amid this multi-party interaction considering it may involve people from different social and cultural background. This qualitative research was aimed to analyse the first level communication in YouTube videos by using interactional sociolinguistics approach in order to figure out the types of face maintenance rituals as well as the communication strategies used by the participants in YouTube videos. The data source of the study was Puja Astawa’s YouTube videos, one of the most popular content creators in Bali. In collecting the data, documentation method and note taking technique were used. The data were further analysed using the face maintenance theory proposed by Goffman and communication strategies proposed by Canale and Swain. The result of the analysis shows that presentational rituals is the main rituals used by the participants in Puja Astawa’s YouTube videos. In terms of communication strategies, there are three strategies found, namely (1) code switching, (2) repetition, (3) the use of Balinese particles. Code switching is the mostly used strategy while the use of Balinese particles is the least used strategy.

    Aplikasi pendidikan karakter pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam: Penelitian di SMPN 3 Cisarua Kabupaten Bandung Barat

    Get PDF
    Penelitian ini berangkat dari sebuah fenomena yang menunjukan betapa telah terjadi pergeseran nilai dikalangan para pelajar, banyaknya permasalahan yang mendera para pelajar membuat kita berfikir, bagaimana kedepannya negara kita apabila generasi penerus bangsa telah teracuni dengan pola pikir yang sangat jauh dari nilai-nilai budaya luhur negara kita, tawuran antar pelajar, narkoba, sex bebas dan permasalahan lainnya mencerminkan gagalnya pendidikan kita, harus kita akui pendidikan masa lalu yang lebih mementingkan nilai-nilai kognitif dengan mengabaikan nilai afektif dan psikomotorik anak melahirkan generasi yang pintar secara akal (IQ), tapi miskin secara ruhani (SQ). Pendidikan karakter merupakan Sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam prilaku kehidupan orang itu, sedangkan pendidikan agama islam merupakan mata pelajaran yang tidak hanya mengantarkan peserta didik dapat menguasai berbagai kajian keislaman, tetapi PAI lebih menekankan bagaimana peserta didik mampu menguasai kajian keislaman tersebut sekaligus dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian, PAI tidak hanya menekankan pada aspek kognitif (paham) saja, tetapi yang lebih penting adalah pada aspek afektif (sikap) dan psikomotornya (perilaku) Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sejauhmana aplikasi pendidikan karakter pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa menjadi model pendidikan karakter pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang bermanfaat untuk sekolah-sekolah yang akan mengembangkan pendidikan Agama berbasis karakter, tentunya kita ketahui bahwa Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang tujuan utamanya adalah pada pembentukaan karakter atau akhlak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif, didalam penelitian ini ada empat pertanyaan, yang meliputi tujuan, program, proses serta evaluasi aplikasi pendidikan karakter pada mata pelajaran pendidikan agama islam. Selanjutnya dalam pengumpulan data pada penelitian ini, peneliti menggunakan tiga teknik, yaitu Observasi, Wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menemukan beberapa hal, yaitu pertama Nilai karakter yang paling dominan yang diterapkan di SMPN 3 Cisarua dan menjadi ciri khas adalah penanaman nilai kedisiplinanan. Hal ini dikarenakan SMPN 3 Cisarua merupakan SMP yang baru berdiri, sehingga kedisiplinan menjadi core budaya sekolah. Kedua, nilai pendidikan karakter yang dikembangkan di SMPN 3 Cisarua adalah 8 nilai karakter yang meliputi Kereligiusan, Kedisiplinan, kesantunan, cinta ilmu, keingintahuan, percaya diri, kecerdasan dan tanggung jawab, yang tersebar melalui 13 kegiatan

    PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID SEBAGAI BAHAN AJAR SISTEM PENGISIAN IC REGULATOR

    Get PDF
    Pembelajaran pada pendidikan vokasi lebih banyak praktik secara langsung dibanding teori, namun pada kondisi pandemi Covid-19 proses pembelajaran harus dilakukan dengan cara online. Penggunaan multimedia interaktif berbasis android menjadi alternatif dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan: 1) Mengetahui pengembangan produk multimedia interaktif berbasis android sebagai bahan ajar sistem pengisian IC regulator, 2) Mengetahui tingkat kelayakan produk multimedia interaktif sebagai media pembelajaran materi sistem pengisian IC regulator, dan 3) Mengetahui respon mahasiswa terhadap produk multimedia interaktif berbasis android. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan ADDIE. Hasil validasi ahli materi mendapatkan nilai persentase (89%) dari aspek pembelajaran, aspek isi dan aspek evaluasi dengan kategori sangat layak. Hasil validasi ahli media mendapatkan nilai persentase (91%) dari aspek tampilan dan aspek pemrograman dengan kategori sangat layak. Hasil respon mahasiswa mendapatkan nilai persentase (85%) dari aspek kualitas isi dan tujuan, aspek kualitas instruksional dan aspek kualitas teknis dengan kategori baik.--- Learning in vocational education has more practice directly than theory. However, in this pandemic of Covid-19, the learning process requires online. The use of android-based interactive multimedia becomes an alternative in the learning process. This research aims: 1) to find out the development of android-based interactive multimedia products as a teaching material for IC regulator charging systems, 2) to find out the level of feasibility of interactive multimedia products as a material learning medium of regulator IC charging system, and 3) to find out the student's response to android-based interactive multimedia products. The method used in this study is a ADDIE’s development model. Validaton of material experts results percentage value of (89%) from the aspect of learning, the content aspect, and the evaluation aspect with the category is very feasible. Validaton of media experts results percentage value of (91%) from the display aspect and programming aspects with very decent categories. Student response results get a percentage score (85%) from aspects of quality of content and goals, aspects of instructional quality, and aspects of technical quality with good categories

    Pengaruh kompetensi profesional guru dan penerapan model discovery learning terhadap motivasi belajar siswa terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fikih: Penelitian di kelas X dan XI MA Ar-Raudloh Cileunyi Kabupaten Bandung

    Get PDF
    INDONESIA Proses belajar yang baik ditandai dengan tingginya motivasi belajar dari siswa. Akan tetapi, memunculkan motivasi tersebut perlu faktor ekstrinsik diantaranya kompetensi profesional yang dimiliki guru maupun model pembelajaran yang digunakan. Realita di MA Ar-Raudloh, guru mata pelajaran Fikih berkualifikasi akademik lulusan sarjana (S1), serta guru tersebut dalam proses pembelajaran menerapkan model pembelajaran salah satunya model discovery learning. Harapannya motivasi belajar siswa meningkat. akan tetapi kenyataan dalam proses belajar, motivasi siswa dalam belajar mata pelajaran Fikih masih rendah. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui: 1) Kompetensi profesional guru Fikih; 2) Penerapan model discovery; 3) Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fikih; 4) Pengaruh Kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fikih; 5) Pengaruh penerapan model discovery learning terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran Fikih; dan 6) Pengaruh kompetensi profesional guru dan penerapan model discovery learning terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fikih. Kompetensi profesional guru serta penerapan model discovery learning dalam pembelajaran yang baik diharapkan memiliki pengaruh pada motivasi belajar siswa yang lebih baik. Motivasi belajar membutuhkan dorongan ekstrinsik, diantaranya kompetensi profesional guru dan penerapan model discovery learning. Maka hipotesisnya yaitu kompetensi profesional guru dan penerapan model discovery learning berpengaruh positif serta signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Hal ini karena penelitian mendeskripsikan pengaruh 2 (dua) variabel bebas (independent variabel) yaitu kompetensi profesional guru dengan notasi (X1) dan penerapan model discovery learning dengan notasi (X2) terhadap 1 (satu) variabel terikat (dependent variabel) yaitu motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fikih dengan notasi (Y). Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar siswa diperoleh korelasi yang kuat dengan nilai 0,519 dan Rsquare 0.270. Pengaruh penerapan model discovery learning terhadap motivasi belajar siswa diperoleh korelasi yang cukup kuat dengan nilai 0,447 dan Rsquare 0,200. Sedangkan pengaruh kompetensi profesional guru dan penerapan model discovery learning secara bersamaan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fikih diperoleh korelasi yang sangat kuat dengan nilai 0,651 dan Rsquare sebesar 0,424. Maka kompetensi profesional guru dan penerapan model discovery learning secara bersama-sama memiliki pengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa dengan kualifikasi cukup kuat, karena berada pada rentang 0,40 - 0,599. ARABIC تتميز عملية التعلم الجيدة بالدوافع التعليمية العالية لدى الطلاب. ومع ذلك ، فإن إثارة هذا الدافع يحتاج إلى عوامل خارجية بما في ذلك الكفاءات المهنية التي يمتلكها المعلم ونموذج التعلم المستخدم. الواقع في مدرسة الروضة العالية ، مدرس الفقه مع المؤهلات الأكاديمية لخريجي المرحلة الجامعية (S1) ، والمعلم في عملية التعلم تطبيق نموذج التعلم ، واحدة منها هي نماذج التعلم اكتشاف. الأمل هو أن الدافع تعلم الطالب يزيد. لكن الواقع في عملية التعلم ، لا يزال دافع الطلاب في تعلم مواد الفقه منخفضًا. الغرض من هذا البحث هو معرفة ما يلي: 1) الكفاءة المهنية لمعلمي الفقه ؛ 2) تطبيق نماذج الاكتشاف ؛ 3) الدافع وراء تعلم الطالب في مواد الفقه ؛ 4) تأثير الكفاءة المهنية للمعلمين على تحفيز تعلم الطلاب في مواد الفقه ؛ 5) أثر تطبيق نموذج التعلم بالاكتشاف على دافع التعلم في مواد الفقه ؛ و 6) تأثير الكفاءات المهنية للمعلم وتطبيق نماذج التعلم بالاكتشاف على دوافع تعلم الطلاب في مواد الفقه. من المتوقع أن يكون لكفاءات المعلمين المحترفة وتطبيق نماذج تعلم الاكتشاف في التعلم الجيد تأثير على دافعية تعلم الطلاب بشكل أفضل. يتطلب دافع التعلم تشجيعًا خارجيًا ، بما في ذلك الكفاءة المهنية للمعلم وتطبيق نماذج تعلم الاكتشاف. لذا ، فإن الفرضية هي أن الكفاءة المهنية للمعلمين وتطبيق نماذج تعلم الاكتشاف لها تأثير إيجابي وهام على تحفيز تعلم الطلاب. منهج البحث المستخدم هو المنهج الكمي الوصفي. هذا لأن الدراسة تصف تأثير متغيرين مستقلين (2) ، وهما الكفاءة المهنية للمعلم مع التدوين (X1) وتطبيق نموذج تعلم الاكتشاف مع متغير (X2) إلى 1 (واحد) متغير معتمد (متغير تابع) وهو الدافع التعليمي للطالب في موضوع الفقه مع التدوين (ص). بناءً على نتائج الدراسة ، حصل تأثير الكفاءات المهنية للمعلمين على تحفيز تعلم الطلاب على ارتباطات قوية بقيم 0.519 و 0.270. حصل تأثير تطبيق نموذج التعلم الاستكشافي على تحفيز تعلم الطلاب على ارتباط قوي بقيمة 0.447 و 0.200. في حين أن تأثير الكفاءات المهنية للمعلم وتنفيذ نماذج تعلم الاكتشاف في وقت واحد على دوافع تعلم الطلاب في المواد الفقهية حصل على علاقة قوية للغاية مع قيم 0.651 و 0.424. لذلك فإن الكفاءة المهنية للمعلمين وتطبيق نماذج تعلم الاكتشاف معًا لها تأثير إيجابي على تحفيز الطلاب بمؤهلات قوية جدًا ، لأنهم في حدود 0.40 - 0.599. ENGLISH A good learning process is characterized by high learning motivation from students. However, giving rise to this motivation needs extrinsic factors including professional competencies possessed by the teacher and the learning model used. Reality at MA Ar-Raudloh, Jurisprudence teacher with academic qualifications for undergraduate graduates (S1), and the teacher in the learning process applying a learning model, one of which is discovery learning models. The hope is that student learning motivation increases. but the reality in the learning process, student motivation in learning fiqh subjects is still low. The purpose of this research is to find out: 1) Professional competency of Jurisprudence teachers; 2) Application of discovery models; 3) Motivation of student learning on Jurisprudence subjects; 4) Effect of teacher professional competency on student learning motivation in Jurisprudence subjects; 5) The effect of applying the discovery learning model to learning motivation in Jurisprudence subjects; and 6) Effect of teacher professional competencies and the application of discovery learning models to student learning motivation in Jurisprudence subjects. Professional teacher competencies and the application of discovery learning models in good learning are expected to have an influence on better student learning motivation. Learning motivation requires extrinsic encouragement, including teacher professional competence and the application of discovery learning models. So the hypothesis is that professional competence of teachers and the application of discovery learning models have a positive and significant effect on student learning motivation. The research approach used is a descriptive quantitative approach. This is because the study describes the influence of 2 (two) independent variables, namely the teacher's professional competence with notation (X1) and the application of the discovery learning model with notation (X2) to 1 (one) dependent variable (dependent variable) namely student learning motivation on the subject of Jurisprudence with notation (Y). Based on the results of the study, the influence of teacher professional competencies on student learning motivation obtained strong correlations with values of 0.519 and Rsquare 0.270. The influence of the implementation of the discovery learning model on student learning motivation obtained a strong correlation with a value of 0.447 and Rsquare 0.200. While the influence of teacher professional competencies and the implementation of discovery learning models simultaneously on student learning motivation in Jurisprudence subjects obtained a very strong correlation with a value of 0.651 and Rsquare of 0.424. So the professional competence of teachers and the application of discovery learning models together have a positive influence on students' motivation with qualifications quite strong, because they are in the range of 0.40 - 0.599

    Implementasi kebijakan pembangunan desa di Desa Bojong Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut

    Get PDF
    INDONESIA: Implementasi Kebijakan Pembangunan Desa Di Desa Bojong Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu Pemerintah Desa Bojong belum maksimal dalam mengimplementasikan Kebijakan Pembangunan Desa sebagai mana amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 78. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Kebijakan Pembangunan Desa, model pemberdayaan masyarakat dalam Implementasi Kebijakan Pembangunan Desa, dan Output Implementasi Kebijakan Pembangunan Desa di Desa Bojong. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, studi dokumentasi, dan observasi. Data yang digunakan adalah primer dan sekunder dengan subyek penelitian adalah Pemerintah Desa Bojong yang dipilih menggunakan teknik penentuan informan purposive sampling. Hasil penelitian ini yaitu: 1) Implementasi Kebijakan Pembangunan Desa di Desa Bojong sudah tepat guna karena dirasakan baik oleh masyarakat; 2) Sistem pemberdayan yang digunakan adalah mengedepankan gotong royong dalam bentuk tenaga; 3) adapun output Kebijakan Pembangunan Desa ini adalah Infrastruktur yang menunjang pembangunan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. ENGLISH: Implementation of Village Development Policy in Bojong Village Bungbulang Distric Garut Regency. The problem in this research is Bojong Village Government has not maximal in implementing Village Development Policy as mandated by law Number 6 Year 2014 article 78. This research aims to know the Implementation of Village Development Policy, model of community empowerment in Implementation of Village Development Policy, and Implementation Output Village Development Policy in Bojong Village. The research method used in this researchis Qualitative Descriptive Data collection technique gets interview, documentation study, and observation. The data used are primary and secondary with research subject is Bojong Village Government selected using technique of determining of informant purposive sampling. The result of this study are: 1) Implementation of Village Development Policy in Bojong Village is appropriate because it is felt well by the community; 2)the system of empowerment that is used is mutual cooperation; 3) Output of this Village Development Policy is infrastructure that support economic development, education, and health

    Integration of Fuzzy C-Means and SAW Methods on Education Fee Assistance Recipients

    Get PDF
    Every year, UMTAS gets a quota for KIP tuition fee assistance provided by KEMDIKBUD. This program is intended for high school / vocational/equivalent graduates from poor and vulnerable families. The evaluation results of its implementation have problems, including the number of applicants exceeding the quota given by KEMDIKBUD and some applicants coming from well-off families. This research uses the fuzzy c-means method for data clustering and the SAW method for ranking. The results of data grouping using the fuzzy c-means method obtained the first cluster (C1) of 72 data and the second cluster (C2) of 119 data. Group C1 is closer to the provisions of aid recipients (eligible) compared to data group C2 (ineligible) because Data C1 consists of 100% DTKS recipients, 50% KIP and KKS card owners, 100% parental income <750,000, 40.28% parental dependents >=2 people and 29.17% applicants with achievements. 72 registrant data included in Data C1 are then ranked using the SAW technique to get weights, and 30 data with the highest weight will be used as a decision on recipients of KIP-Kuliah Education fee assistance according to the quota provided. The optimization of Fuzzy C-Means with SAW methods in selecting recipients of education fee assistance is objective and right on target

    Penerapan Algoritma K-Means pada Pengelompokan Data Pendaftar Bantuan Biaya Pendidikan

    Get PDF
    Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya merupakan salah satu perguruan tinggi yang mendapatkan bantuan biaya pendidikan untuk mahasiswa penerima program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-Kuliah) disetiap tahunnya. Program ini diperuntukan bagi lulusan SMA/SMK/sederajat dari keluarga miskin/rentan miskin/afirmasi yang memiliki keinginan untuk melanjutkan belajar ke jenjang yang lebih tinggi. Hasil dari evaluasi pelaksanaan dalam penetapan data penerimaannya terdapat masalah karena data pendaftar masih banyak yang berasal dari keluarga mampu, disamping itu jumlah kuota yang diberikan oleh pemerintah sebanyak 30 kuota, jauh lebih sedikit daripada jumlah pendaftar yang berjumlah 191, sehingga harus ada metode yang dapat mengoptimalkan pengelompokan data pendaftar terlebih dahulu agar penetapan penerima bantuan biaya pendidikan KIP-Kuliah tepat sasaran. dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Kmeans untuk pengelompokan data pendaftar dengan jumlah klaster sebanyak 3 (K=3). Hasil dari penelitian ini yaitu klaster C0 sebanyak 109 data (57,1%), klaster C1 sebanyak 52 data (27,2%), dan klaster C2 sebanyak 30 data (15,7%). Hasil dari sebaran data pada masing-masing kelompok, penulis merekomendasikan klaster C0 sebagai data kelompok yang dipertimbangkan, klaster C1 sebagai kelompok yang tidak layak dan klaster C2 sebagai kelompok yang layak mendapatkan bantuan biaya pendidikan / KIP-Kuliah

    Classification of Organizational Data Using the K-Means Algorithm

    Get PDF
    The University of Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) is a private university under the Muhammadiyah association located in Tasikmalaya City, West Java Province. As a form of developing student soft skills, UMTAS carries out many activities, one of which is through student organizations consisting of internal and external organizations. This research was conducted to find out which student organizations are categorized as excellent, good, and not good. The assessment attributes for grouping student organization data are the number of active members, activities in one year, organizational discipline, and achievements. Clustering uses the K-Means algorithm. The results obtained from calculations carried out manually and using the rapidminer application obtained the same results, namely clusters with the "excellent" category totaling 8 data (26.6%), clusters with the "good" category totaling 17 data (56.6%), and clusters with the "not good" category totaling 5 data (16.6%). The results of this study can be used by the head of the bureau of academic administration of student affairs and alumni in providing rewards in the form of priorities in organizational funding, awarding charters and punishments in the form of coaching and revoking student organization decrees

    Response of Islamist ond Holders of Sunda Wiwitan Against Wedding a Different Religion

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the response of a pair of followers of Islam and Sundanese Wiwitan to interfaith marriages in Cigugur. This research uses descriptive analysis method with a qualitative approach. Whereas the framework for thinking uses the grand theory of Joachim Wach, middle of the Ninian Smart theory and the applicative theory of phenomenology of Edmund Husserl. The results showed that the response of interfaith marriages was as follows: Interfaith marriages were a hidden truth, Embodiments of compassion, differences were a necessity, human rights, feelings of tumarima, strong mentality, and not recognition but understanding
    corecore